“ Mampu Melihat Tuhan Pada Wajah Sesama “
Matius 25: 35 – 40. “ Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya, segala sesuatu yang kamu lakukan
untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya
untuk Aku. “
dalam diri saudara yang menderita
nampak wajah Tuhan. Keyakinan macam itu mengingatkan
kepada kita bahwa beriman kepada
Allah yang penuh kasih harus mewujud dalam perbuatan-
perbuatan nyata. Santo Yakobus 2:
18 mengajukan sebuah tantangan kepada semua orang
beriman. Tunjukkanlah kepadaku
imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan
kepadamu imanku dari
perbuatan-perbuatanku.
Saudara – saudari yang terkasih
dalam Tuhan Yesus Kristus. Tantangan Santo Yakobus
itu pantas menjadi daya dorong
kita bersama, yang pada saat ini menggeluti Thema sentral
Keuskupan Bandung yaitu: “ SOLIDARITAS
SOSIAL. “ Belarasa ini kita arahkan sepenuhnya
kepada orang-orang yang
memerlukan perhatian kita. Orang yang menderita dalam segala bentuk
dan keadaan saat ini. Sebagai
orang beriman yang percaya bahwa Allah yang kita sembah dan
yakini, ternyata menyamakan
diri-Nya dengan orang miskin, menderita, dalam penjara, lapar dan
telanjang. Kata Matius: “ Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya
untuk Aku. “ Janji Tuhan Yesus
kepada kita yang berbuat baik untuk sesame yang menderita
lapar, sakit, penjara … Yesus
bersabda: “ Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah
Kerajaan yang telah disediakan
bagimu sejak dunia dijadikan. Berpihak kepada orang miskin dan
menderita, memang nampak tidak
menguntungkan dalam bidang keuangan kita, bahkan malahan
merugikan kita, kalau harus
diperhitungkan dari segi material. Banyak orang beranggapan: Apa
untungnya berbuat baik kepada
orang-orang miskin yang malas bekerja dan mengubah nasibnya
sendiri ?? Namun demikian, toh
masih ada orang yang mau bersimpati kepada orang menderita.
Sebagai contoh nyata: Ibu Negara
baru yang paling glamour di Cina. Peng Li Yuan, penyanyi
terkenal. Konggres Partai Komunis
Cina menetapkan Xi Jin Ping menjadi prediden di Cina.
Peng Li Yuan otomatis akan
memiliki status baru sebagai First Lady di Cina. Ia artis terkenal.
Termasyur depan sang suami. 25 th
telah berkarir di dunia hiburan dan baru memutuskan pension
ketika suaminya menjadi anggota
Politburo. Kendati Li Yuan tidak tampil lagi di panggung
hiburan Cina, aktifitasnya tidak
lantas surut. Dia justru semakin sibuk karena aktif dalam
kegiatan SOSIAL dan KEMANUSIAAN,
baik di tingkat local maupun tingkat internasional.
Padahal Negara Cina adalah Negara
yang tidak bertuhan. Negara komunis, tapi toh aktif dalam
bidang social, apa lagi kita
orang yang beriman kepada Allah yang penuh kasih, sudah pantas dan
selayaknya kalau kita mampu
berbelarasa terhadap kaum tersisih. Sudah menjadi target bagi
orang beriman, bahwa orang
beriman mampu melihat Allah pada wajah kaum tersisih dan
terbuang. Kegiatan social Peng Li
Yuan salah satunya yakni dia aktif dalam kampanye anti rokok
bertajuk “ PASSIVE SMOKE I DON’T
WENT IT. “ Negara yang ateis, tapi masih ada orang
yang memperhatikan kebutuhan
orang lain. Cari apa dia? Allah dan Kerajaan Allah? Hampir
pasti, ia masih mempunyai hati
nurani yang mendorong dia untuk berbagi kebahagiaan kepada
orang menderita sakit dan
kekurangan.
Contoh lain: Santa Elisabeth dari
Hongaria. Elisabeth istri pangeran Ludwig IV. Ia anak
dari pasangan Andreas II, Raja
Hungaria, dan Gertude. 1207. Selagi hidup dengan suaminya, ia
tetap hidup sederhana, ia bahkan
sangat social dan menunjukkan perhatian dan cinta kasih yang
besar kepada orang-orang miskin.
Ia mendermakan uangnya bagi ratu Elisabeth?? Tak ada,
malah ia dicurigai dan tak
disukai oleh kaum keluarganya: Mereka menuduh bahwa Elisabeth
memboroskan harta suaminya.
Suaminya pun sempat terpengaruh dan curiga. Di sini Allah
ternyata tidak mau mempermalukan
umat yang berbuat baik kepada fakir miskin. Apa yang kau
bawa itu ? Tanya suaminya dengan
nada keras. Elisabeth menjawab: “ BUNGA MAWAR PI. “
Suaminya tak percaya. Ternyata
betul: “ Keranjang itu berisi bunga-bunga mawar yang masih
segar. Tuhan kiranya telah
menyelamatkan hambanya. Sejak itu, Ludwig semakin menyayangi
Elisabeth dan hidup rukun
dengannya. Elisabeth telah banyak menunjukkan perbuatan-perbuatan
cinta kasih yang mengagumkan
kepada orang-orang miskin dan sakit. Ia mendirikan rumah-
rumah sakit, memberikan makan
kepada orang-orang malang. Kegiatan itu diperganda, ketika
Elisabeth menjadi anggota Ordo
Ketiga Santo Fransiskus. Upahnya apa?? Dibenci keluarga
suami dan diusir dari istana.
Berkat berhatikan terhadap orang miskin dan menderita, dan pasti
dengan kekuatan rahmat Allah. Ia,
kendati seorang janda, 4 th setelah kematiannya, ia sudah
dinyatakan “ KUDUS. “ Elisabeth
adalah seorang ibu yang memberi teladan hidup yang luar
biasa kepada ibu rumah tangga. Ia
diangkat menjdi pelindung kudus “ KARYA_KARYA
SOSIAL. “
Saudara-saudari Dewan Pastoral
Paroki yang terkasih, semua warga paroki yang peduli
akan nasib orang menderita,
semangat pelayanan tetap kita butuhkan. Kita pantas memandang
Guru Kita Yesus Kristus, yang
kendati Dia Putera Allah, Ia rela meninggalkan keallahan-Nya
dan menjadi manusia seperti kita.
Tujuan Yesus menjadi manusia sangat jelas: “ IA menjadi
manusia, supaya manusia yang
sering lemah dan mudah jatuh dalam dosa ini, tetap dapat
diselamatkan oleh-Nya.
Pengorbanannya adalah keselamatan bagi seluruh umat manusia yang
sangat Ia cintai. Ia Raja Semesta
Alam, namun demikian Ia rela menyatakan diri pada orang-
orang miskin, menderita dan yang
berada dalam penjara. Kita yang masih mempunyai
kemampuan untuk berbelarasa
terhadap orang-orang sengsara, masih diberkati Allah dengan
rezeki yang memadai, sudah
saatnya “ BERSOLIDER TERHADAP MEREKA YANG
KEKURANGAN. “ Selain karena
memang demikian ajaran social Gereja Katolik, ttapi juga kita
terpanggil untuk selalu membantu
sesame, agar nasib baik menyertai mereka juga. Warga Paroki
Santo Ignatius yang terkasih,
terdorong oleh semboyan Santo Ignatius: “ AD MAIOREM DEI
GLORIAM, “ semoga mampu membakar
semangat juang kita untuk hanya mau memuliakan
Allah dalam kehidupan kita
terhadap kaum miskin dan tertindas. Ignatius rela meninggalkan
semuany, karena dia akan mendapat
juga kemuliaan yang akan dating. Kita mengenal banyak
orang, yang karena perhatiannya terhadap
orang-orang tertindas masuk ke dalam daftar para
kudus. Kita juga tetap boleh
berharap, bahwa perhatian kita terhadap orang miskin akan
mendengar sabda Tuhan Yesus: “
HAI KAMI YANG DIBERKATI OLEH BAPAKU,
TERIMALAH KERAJAAN YANG TELAH
DISEDIAKAN BAGIMU SEJAK DUNIA
DIJADIKAN. “
Rencana kerja kita tahun ini
adalah MAMPU MELIHAT WAJAH ALLAH PADA
DIRI SESAMA. Marilah kita
bersatu, sambil memohon bantuan rahmat Allah, supaya niat kita
bersama sesuai dengan kehendak
Allah. Bersama Tuhan, Anda pasti berhasil.
Cimahi, 02 Desember 2012
Pastor Kepala Paroki St. Ignatius
Cimahi,






0 comments:
Post a Comment