Monday, December 10, 2012

SAMBUTAN PASTOR KEPALA PAROKI ST. IGNATIUS CIMAHI PENYUSUNAN PROGRAM LAYANAN DPP TH. 2013



“ Mampu Melihat Tuhan Pada Wajah Sesama “

Matius 25: 35 – 40. “ Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, segala sesuatu yang kamu lakukan
untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya
untuk Aku. “

Saudara-saudari yang mendasari pelayanan dengan kasih, pasti mampu melihat bahwa
dalam diri saudara yang menderita nampak wajah Tuhan. Keyakinan macam itu mengingatkan
kepada kita bahwa beriman kepada Allah yang penuh kasih harus mewujud dalam perbuatan-
perbuatan nyata. Santo Yakobus 2: 18 mengajukan sebuah tantangan kepada semua orang
beriman. Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan
kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.

Saudara – saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Tantangan Santo Yakobus
itu pantas menjadi daya dorong kita bersama, yang pada saat ini menggeluti Thema sentral
Keuskupan Bandung yaitu: “ SOLIDARITAS SOSIAL. “ Belarasa ini kita arahkan sepenuhnya
kepada orang-orang yang memerlukan perhatian kita. Orang yang menderita dalam segala bentuk
dan keadaan saat ini. Sebagai orang beriman yang percaya bahwa Allah yang kita sembah dan
yakini, ternyata menyamakan diri-Nya dengan orang miskin, menderita, dalam penjara, lapar dan
telanjang. Kata Matius: “ Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya
untuk Aku. “ Janji Tuhan Yesus kepada kita yang berbuat baik untuk sesame yang menderita
lapar, sakit, penjara … Yesus bersabda: “ Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah
Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Berpihak kepada orang miskin dan
menderita, memang nampak tidak menguntungkan dalam bidang keuangan kita, bahkan malahan
merugikan kita, kalau harus diperhitungkan dari segi material. Banyak orang beranggapan: Apa
untungnya berbuat baik kepada orang-orang miskin yang malas bekerja dan mengubah nasibnya
sendiri ?? Namun demikian, toh masih ada orang yang mau bersimpati kepada orang menderita.
Sebagai contoh nyata: Ibu Negara baru yang paling glamour di Cina. Peng Li Yuan, penyanyi
terkenal. Konggres Partai Komunis Cina menetapkan Xi Jin Ping menjadi prediden di Cina.
Peng Li Yuan otomatis akan memiliki status baru sebagai First Lady di Cina. Ia artis terkenal.
Termasyur depan sang suami. 25 th telah berkarir di dunia hiburan dan baru memutuskan pension
ketika suaminya menjadi anggota Politburo. Kendati Li Yuan tidak tampil lagi di panggung
hiburan Cina, aktifitasnya tidak lantas surut. Dia justru semakin sibuk karena aktif dalam
kegiatan SOSIAL dan KEMANUSIAAN, baik di tingkat local maupun tingkat internasional.
Padahal Negara Cina adalah Negara yang tidak bertuhan. Negara komunis, tapi toh aktif dalam
bidang social, apa lagi kita orang yang beriman kepada Allah yang penuh kasih, sudah pantas dan
selayaknya kalau kita mampu berbelarasa terhadap kaum tersisih. Sudah menjadi target bagi
orang beriman, bahwa orang beriman mampu melihat Allah pada wajah kaum tersisih dan
terbuang. Kegiatan social Peng Li Yuan salah satunya yakni dia aktif dalam kampanye anti rokok
bertajuk “ PASSIVE SMOKE I DON’T WENT IT. “ Negara yang ateis, tapi masih ada orang
yang memperhatikan kebutuhan orang lain. Cari apa dia? Allah dan Kerajaan Allah? Hampir
pasti, ia masih mempunyai hati nurani yang mendorong dia untuk berbagi kebahagiaan kepada
orang menderita sakit dan kekurangan.

Contoh lain: Santa Elisabeth dari Hongaria. Elisabeth istri pangeran Ludwig IV. Ia anak
dari pasangan Andreas II, Raja Hungaria, dan Gertude. 1207. Selagi hidup dengan suaminya, ia
tetap hidup sederhana, ia bahkan sangat social dan menunjukkan perhatian dan cinta kasih yang
besar kepada orang-orang miskin. Ia mendermakan uangnya bagi ratu Elisabeth?? Tak ada,
malah ia dicurigai dan tak disukai oleh kaum keluarganya: Mereka menuduh bahwa Elisabeth
memboroskan harta suaminya. Suaminya pun sempat terpengaruh dan curiga. Di sini Allah
ternyata tidak mau mempermalukan umat yang berbuat baik kepada fakir miskin. Apa yang kau
bawa itu ? Tanya suaminya dengan nada keras. Elisabeth menjawab: “ BUNGA MAWAR PI. “
Suaminya tak percaya. Ternyata betul: “ Keranjang itu berisi bunga-bunga mawar yang masih
segar. Tuhan kiranya telah menyelamatkan hambanya. Sejak itu, Ludwig semakin menyayangi
Elisabeth dan hidup rukun dengannya. Elisabeth telah banyak menunjukkan perbuatan-perbuatan
cinta kasih yang mengagumkan kepada orang-orang miskin dan sakit. Ia mendirikan rumah-
rumah sakit, memberikan makan kepada orang-orang malang. Kegiatan itu diperganda, ketika
Elisabeth menjadi anggota Ordo Ketiga Santo Fransiskus. Upahnya apa?? Dibenci keluarga
suami dan diusir dari istana. Berkat berhatikan terhadap orang miskin dan menderita, dan pasti
dengan kekuatan rahmat Allah. Ia, kendati seorang janda, 4 th setelah kematiannya, ia sudah
dinyatakan “ KUDUS. “ Elisabeth adalah seorang ibu yang memberi teladan hidup yang luar
biasa kepada ibu rumah tangga. Ia diangkat menjdi pelindung kudus “ KARYA_KARYA
SOSIAL. “

Saudara-saudari Dewan Pastoral Paroki yang terkasih, semua warga paroki yang peduli
akan nasib orang menderita, semangat pelayanan tetap kita butuhkan. Kita pantas memandang
Guru Kita Yesus Kristus, yang kendati Dia Putera Allah, Ia rela meninggalkan keallahan-Nya
dan menjadi manusia seperti kita. Tujuan Yesus menjadi manusia sangat jelas: “ IA menjadi
manusia, supaya manusia yang sering lemah dan mudah jatuh dalam dosa ini, tetap dapat
diselamatkan oleh-Nya. Pengorbanannya adalah keselamatan bagi seluruh umat manusia yang
sangat Ia cintai. Ia Raja Semesta Alam, namun demikian Ia rela menyatakan diri pada orang-
orang miskin, menderita dan yang berada dalam penjara. Kita yang masih mempunyai
kemampuan untuk berbelarasa terhadap orang-orang sengsara, masih diberkati Allah dengan
rezeki yang memadai, sudah saatnya “ BERSOLIDER TERHADAP MEREKA YANG
KEKURANGAN. “ Selain karena memang demikian ajaran social Gereja Katolik, ttapi juga kita
terpanggil untuk selalu membantu sesame, agar nasib baik menyertai mereka juga. Warga Paroki
Santo Ignatius yang terkasih, terdorong oleh semboyan Santo Ignatius: “ AD MAIOREM DEI
GLORIAM, “ semoga mampu membakar semangat juang kita untuk hanya mau memuliakan
Allah dalam kehidupan kita terhadap kaum miskin dan tertindas. Ignatius rela meninggalkan
semuany, karena dia akan mendapat juga kemuliaan yang akan dating. Kita mengenal banyak
orang, yang karena perhatiannya terhadap orang-orang tertindas masuk ke dalam daftar para
kudus. Kita juga tetap boleh berharap, bahwa perhatian kita terhadap orang miskin akan
mendengar sabda Tuhan Yesus: “ HAI KAMI YANG DIBERKATI OLEH BAPAKU,
TERIMALAH KERAJAAN YANG TELAH DISEDIAKAN BAGIMU SEJAK DUNIA
DIJADIKAN. “

Rencana kerja kita tahun ini adalah MAMPU MELIHAT WAJAH ALLAH PADA
DIRI SESAMA. Marilah kita bersatu, sambil memohon bantuan rahmat Allah, supaya niat kita
bersama sesuai dengan kehendak Allah. Bersama Tuhan, Anda pasti berhasil.

Cimahi, 02 Desember 2012
Pastor Kepala Paroki St. Ignatius Cimahi,
 

 

0 comments: